Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kewirausahaan


Kewirausahaan

#
Apakah kreativitas itu dapat dipelajari, atau memang sudah ada pada diri orang?
Menurut kamus webster - kreativitas adalah kemampuan atau kekuatan untuk menciptakan - sehingga sesuatu terjadi, menemukan bentuk baru, menghasilkan sesuatu melalui keahlian imajinasi, menciptakan atau menjadikan sesuatu yang sebelumnya belum ada menjadi ada. Menurut John Haefele (CEO dan wirausahawan), kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan kombinasi-kombinasi yang baru. E. Paul Torrance (Pendidik, Akademisi, Peneliti tentang kreativitas) mengatakan "kreativitas adalah kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas dan terkadang kemampuan elaborasi (kemampuan menguraikan dan mengembangkan)". Sedangkan Ron von Oech mengatakan, "Berfikir kreatif mencakup berimajinasi terhadap sesuatu yang sudah dikenal dengan cara berfikir yang berbeda, yang baru, menggali pola-pola yang ada sehingga muncul pola-pola baru dan menemukan hubungan di antara fenomena yang tak terkait."
Dari berbagai definisi tersebut, dapat digarisbawahi bahwa kreativitas itu kemampuan membuat kombinasi, kemampuan untuk melihat sesuatu dengan cara pandang yang lain, sehingga pada akhirnya tercipta sesuatu yang baru. Proses kreatif mencakup hasil kerja otak kiri - yang linier, konvergen, analitis, logis, sistematis - maupun hasil kerja otak kanan - yang lateral, divergen, acak, intuitif, komprehensif, maupun hasil kerja otak yang memiliki pola kerja asosiatif. Setiap orang memiliki keunikannya sendiri dalam melakukan proses kreatif ini.
Sejak lahir kita ini kreatif. Hanya saja karakter kreatif ini tidak ditunjang oleh sistem pendidikan dan lingkungan kita. Kita dididik dengan pola pikir linier, pola "di dalam kotak", tidak "di luar kotak". Kreativitas itu lalu sedikit demi sedikit menghilang dari kita. Alden B Dow mengatakan, "Kreativitas anak berkurang 90% dari usia 5 tahun ke usia 7 tahun. Kalau usia orang mencapai 40 tahun, kreativitas orang berada pada posisi sangat rendah, mungkin kreativitas itu tinggal 2 %. Ini mungkin terjadi juga pada diri anda." Namun kita tidak perlu kecil, De Porter dan Hernacki mengatakan, "Kreativitas adalah suatu keterampilan. Kita semua adalah makhluk kreatif. Tetapi kalau kreativitas ini tidak dilatihsecara rutin, ia akan lumpuh." Peter F Drucker berkata, "Kreativitas dan inovasi bisa disampaikan sebagai suatu disiplin ilmu, bisa dipelajari dan dipraktikkan." Hampir semua pakar kreativitas lainnya, seperti Tony Buzan, Edward De Bono, Eng Hock-Chia, dan lainnya sependapat bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dilatih. Jadi Kreativitas itu ternyata bisa dipelajari dan dilatih.

#
Kalau kewirausahaan diterapkan di kantor pemerintah, dan kita hanya staf, bagaimana mengajak atau mengubah lingkungan menjadi kreatif ?
Pemerintah dan seluruh strukturnya harus mengubah orientasi kepada masyarakat, bukan birokrasi yang berorientasi kepada kekuasaan. Pemerintah perlu memiliki pegawai yang bermental wirausaha untuk merealisasikan konsep ini.
Atasan tidak bergaya kepemimipinan birokrat, tapi lebih liberal, partisipatif, mau mendengarkan kritik dan saran dari bawahan, serta mengantisipasi keluhan dari masyarakat sehingga kepuasan dari masyarakat pun dapat terjaga.
Kepada pegawai ditanamkan mental wirausaha, agar mereka dapat mengembangkan diri, sebagai pegawai yang inovatif, imajinatif, kreatif, membatasi risiko, efisien dan berorentasi pelanggan, sehingga dalam memberikan pelayanan benar-benar berorentasi kepada publik, bukan lagi kepada kekuasaan birokrasi.
Dari penjelasan diatas maka kita sebagai staf harus mempunyai inisiatif untuk merubah kultur birokrasi menjadi wirausaha. Kita sebagai pegawai jangan hanya menunggu perintah saja, tetapi dia harus berinisiatif dan berinovasi selain itu kita harus merubah paradigma dari birokrasi yang berorientasi kekuasaan menjadi berorientasi pada pelayanan

#
Bagaimana cara menanamkan jiwa kewirausahaan pada masyarakat umum ?
a.    Menanamkan jiwa kemandirian sejak dini melalui dikembangkannya pendidikan menengah kejuruan di tingkat pendidikan menengah.
b.    Menyediakan pelatihan tentang kewirausahaan dan pengembangan  manajemen dengan tujuan untuk menyediakan para pengusaha fasilitas sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.
c.    Memberi pelayanan dan bimbingan setelah pelatihan selesai dilakukan untuk membantu pengusaha lama dan baru dalam  mengelola bisnis mereka dengan efektif.
d.    Menyediakan fasilitas mentor bagi para pengusaha muda dan memberi kesempatan pada mereka untuk berkomunikasi dengan para pemilik bisnis sehingga mereka mampu mengembangkan bisnis mereka.
e.    Adanya dukungan pemerintah melalui pemberian bantuan modal usaha bagi para pelaku wirausaha kecil dan menengah serta menciptakan peluang usaha.

#
Apakah pengalaman masa kecil, yang orang tuanya sibuk (bekerja dan berusaha) dapat memacu orang menjadi wirausaha ?
Kewirausahaan atau entrepreneurship tidak terjadi begitu saja tetapi hasil dari suatu proses yang panjang dan dimulai sejak kecil. Tahun-tahun pertama yang kita alami akan membuat perbedaan yang berarti dalam periode kehidupan berikutnya. Pengalaman masa kecil dapat menimbulkan dorongan dan daya kritis, kemauan mencoba, disiplin dan sebagainya. Itu semua akan membantu seseorang untuk mengembangkan rasa percaya diri serta keinginan berprestasi. Atau sebaliknya, pengalaman masa kecil juga dapat menyebabkan seseorang untuk tidak melakukan hal-hal tersebut. Namun, untuk menjadi seorang pemimpin atau wirausaha yang tangguh, pengalaman masa kecil itu tidak selamanya positif atau menyenangkan.

Posting Komentar untuk "Kewirausahaan"