Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan

1.    Hubungan antara Risiko dan Rate of Return
Prinsip yang mendasari konsep Risk and Return ini adalah :
1.    Keseimbangan Risiko dan Pengembalian (Risk and Return), artinya jangan menambah risiko kecuali terdapat kompensasi tambahan pendapatan, serta High Risk High Return yakni Pengembalian tinggi dengan Resiko yang tinggi pula;
2.    Nilai Waktu Uang, yaitu uang yang diterima hari ini lebih berharga dari uang yang akan diterima di masa depan;
3.    Kas (bukan laba) adalah Raja;
4.    Masalah Keagenan, yaitu Manajer tidak akan bekerja bagi pemilik perusahaan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka.
Terdapat sebuah model untuk menggambarkan hubungan antara risiko dan pengembalian yang diharapkan yaitu model Capital Asset Pricing Model (CAPM).

Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang  dikemukan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik (spesific risk /unsystematic risk). Pada tahun 1990, William Sharpe memperoleh nobel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing Model (CAPM) memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model akurasi yang cukup pada aplikasi penting. Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik. Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio pasar adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien adalah passive strategy. Capital Asset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko dari sembarang aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada portofolio pasar dan koefisien beta.
Risiko dan Return
Keinginan utama dari investor adalah meminimalkan risiko dan meningkatkan perolehan (minimize risk and maximize return). Asumsi umum bahwa investor individu yang rasional adalah seorang yang tidak menyukai risiko (risk aversive), sehingga investasi yang berisiko harus dapat menawarkan tingkat perolehan yang tinggi (higher rates of return), oleh karena itu investor sangat membutuhkan informasi mengenai risiko dan pengembalian yang diinginkan. Risiko investasi yang dihadapi oleh investor:
1.    Market Risk (risiko pasar), sering disebut juga sebagai interest rate risk, nilai investasi akan menjadi turun ketika suku bunga meningkat mengakibatkan pemilik investasi mengalami capital loss;
2.    Reinvestment Risk, risiko yang disebabkan sebuah aset akan memiliki yield yang lebih sedikit pada beberapa waktu di masa yang akan datang;
3.    Default Risk, risiko apabila penerbit aset gagal membayar bunga atau bahkan pokok aset;
4.    Inflation Risk, risiko menurunnya nilai riil aset karena inflasi;
5.    Currency Risk, risiko menurunnya nilai aset karena penurunan nilai tukar mata uang yang dipakai oleh aset;
6.    Political Risk, risiko menurunya nilai aset karena perubahan dalam peraturan atau hukum karena perubahan kebijakan pemerintah atau perubahan penguasa.
Suku bunga bank sentral tentunya masih berpotensi memiliki semua risiko, akan tetapi diasumsikan negara tidak mungkin gagal membayar (walaupun ada juga kemungkinannya), oleh karena itu biasanya return dari risk free asset (Rf) digunakan suku bunga bank sentral. Capital Asset Pricing Model (CAPM) mencoba untuk menjelaskan hubungan antara risk dan return. Dalam penilaian mengenai risiko biasanya saham biasa digolongkan sebagai investasi yang berisiko. Risiko sendiri berarti kemungkinan penyimpangan perolehan aktual dari perolehan yang diharapkan (possibility), sedangkan derajat risiko (degree of risk) adalah jumlah dari kemungkinan fluktuasi (amount of potential fluctuation). Saham berisiko dapat dikombinasi dalam sebuah portfolio menjadi investasi yang lebih rendah risiko daripada saham biasa tunggal. Diversifikasi akan mengurangi risiko sistematis (systematic risk), tetapi tidak dapat mengurangi risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk). Unsystematic risk adalah bagian dari risiko yang tidak umum dalam sebuah perusahaan yang dapat dipisahkan. Systematic risks adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan yang berhubungan dengan seluruh pergerakan pasar saham dan tidak dapat dihindari. Informasi keuangan mengenai sebuah perusahaan dapat membantu dalam menentukan keputusan investasi. Investor biasanya menghindari risiko, investor menginginkan perolehan tambahan (additional returns) untuk menanggung risiko tambahan (additional risks). Oleh karena itu saham berisiko tinggi (High-risk securities) harus mempunyai harga yang menghasilkan perolehan lebih tinggi daripada perolehan yang diharapkan dari saham berisiko lebih rendah.
Persamaan CAPM
Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :

Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rp = Risk premium
Perubahan persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) dengan memasukan faktor β dinyatakan sebagai berikut:

Rs = Rf + βs (Rm – Rf)
Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rm = Expected return on the stock market as a whole
βs = Stock’s beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu
Bila nilai β = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar seperti yang diukur indek pasar (market index).
β adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren dalam pasar saham.
Bila β > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi daripada pasar.
Bila β < 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah daripada indek pasar secara umum (general market index).

CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh unsystematic risk, dan saham yang menawarkan risiko yang relatif lebih tinggi (higher βs) akan dihargai relatif lebih daripada saham yang menawarkan risiko lebih rendah (lower βs). Riset empiris mendukung argumen mengenai βs sebagai prediktor yang baik untuk memprediksi nilai saham di masa yang akan datang (future stock prices).
3.    Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Perusahaan (Financial Planning  and  Budgeting)
Tujuan pokok Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Perusahaan adalah untuk meningkatkan apresiasi para manajer keuangan dalam merencanakan dan menganggarkan hal-hal yang berhubungan dengan keuangan. Prinsip yang mendasari konsep ini adalah Kas (bukan laba) adalah raja dan masalah keagenan manajer tidak akan bekerja bagi pemilik perusahaan jika tidak selaras dengan kepentingan mereka.
Kesederhanaan metode persentase penjualan merupakan keunggulan dalam peramalan keuangan. metode ini memberikan pendahuluan yang sangat bermanfaat serta biaya rendah dalam pengembangan anggaran kas yang lebih rinci untuk memperkirakan kebutuhan dana perusahaan.
Fungsi Anggaran
Anggaran merupakan suatu peramalan atas kejadian yang akan datang, sangat berarti dalam aspek perencanaan dan pengendalian manajemen keuangan perusahaan. Anggaran melaksanakan tiga fungsi dasar bagi perusahaan, yaitu:
1.    anggaran menunjukkan pemilihan waktu dan jumlah kebutuhan perusahaan akan dana di masa yang akan datang;
2.    anggaran menjadi dasar pengambilan tindakan korektif jika perhitungan penganggaran tidak sesuai dengan perhitungan aktual;
3.    anggaran merupakan dasar untuk evaluasi kinerja.
Anggaran Kas
Tiga fungsi anggaran yang menunjukkan jumlah dan waktu kebutuhan pembiayaan di masa depan, menyediakan dasar untuk mengambil tindakan korektif jika angka-angka yang sebenarnya tidak sesuai perkiraan anggaran, dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Anggaran kas merupakan suatu ramalan yang terperinci tentang penerimaan dan pengeluaran kas di masa yang akan datang, terdiri atas empat unsur:
1.    penerimaan kas;
2.    pengeluaran kas;
3.    perubahan bersih dalam kas untuk suatu periode;
4.    kebutuhan dana yang baru yang dibutuhkan.

Anggaran Kas dapat digunakan untuk mengembangkan performa laporan laba rugi dan neraca, dalam hal :
1.    laporan laba rugi yang direncanakan untuk periode masa depan terutama didasarkan pada informasi yang dihasilkan dalam anggaran kas;
2.    neraca untuk tanggal yang akan datang dikembangkan dengan menyesuaikan angka neraca untuk informasi diproyeksikan ditemukan terutama dalam anggaran kas dan laporan laba rugi.
Masa Anggaran
Tidak ada aturan pasti mengenai penentuan lamanya periode anggaran, namun umumnya periode anggaran harus cukup panjang untuk menunjukkan pengaruh kebijakan manajemen, sehingga perkiraan dapat dibuat dengan tingkat keakuratan yang wajar. Misalnya, anggaran belanja modal mungkin tidak benar dikembangkan untuk periode 10 tahun sementara anggaran kas hanya dapat menutupi 12 bulan.
Anggaran dan jangka waktu panjang juga disiapkan dalam bentuk anggaran pengeluaran modal. Terlebih lagi perusahaan biasanya sering mengembangkan rencana jangka panjang yang komprehensif hingga 10 tahun ke depan. Rencana tidak serinci anggaran kas tahunan, tetapi hanya mempertimbangkan komponen utama seperti penjualan, pengeluaran modal, pengembangan produksi baru, penentuan dana modal, dan kebutuhan ketenagakerjaan.

Posting Komentar untuk "Manajemen Keuangan"